Maraknya Game Pokemon Go di seluruh dunia memang membuat
keadaan ini dimanfaatkan oleh banyak pihak, mulai dari stasiun televisi,
publisher koran, para gamer, para pembuat berita hoax, dan juga tidak
ketinggalan para programmer. Kebanyakan membuat keadaan ini sebagai bahan untuk
mereka mencari uang seperti yang dilakukan oleh televisi dan koran. Namun tak
jarang juga ada banyak kejahatan yang juga memanfaatkan kondisi trainer ketika
sedang memainkan Game Pokemon Go. Terlepas dari itu semua, beda lagi dengan
para programmer, mereka memiliki cara tersendiri menyikapi sebuah game yang
lagi booming di seluruh dunia ini. Mulai dari membuat program tracker lalu
dijadikan web atau malah dijadikan aplikasi android sehingga menjadi aplikasi pihak
ketiga yang dilarang oleh Niantic, ada juga yang membuat bot untuk menjalankan
game secara otomatis, dan yang terakhir ada juga yang langsung hack ke server Game
Pokemon Go untuk mendapatkan pokemon legendaris atau menempatkan telur untuk
menjaga Gym.
Tentu Niantic selaku pengembang dari Game Pokemon Go ini
tidak tinggal diam ketika ternyata permainan ini justru malah menjadi kacau di
seluruh dunia akibat penggunaan aplikasi pihak ketiga, bot, emulator dan semua
media yang dilarang oleh Niantic karena melanggar Terms of servis (TOS) dan
Terms of use (TOU). Lalu bagaimana sih sikap Niantic dalam menghadapi gejolak
kekacauan Game Pokemon Go didunia saat ini? Padahal game ini ditujukan untuk
hal yang sebenarnya memiliki manfaat nyata, namun dalam praktiknya justru
menuai banyak masalah sehingga menjadi kacau.
Sebagai developer, Niantic memiliki hak 100% untuk melakukan
apapun di Game Pokemon Go ini, bahkan Niantic juga bisa saja menutup Game
Pokemon Go ini untuk selama – lamanya karena para trainersnya terus – terusan banyak
yang menggunakan cara curang dalam memainkan Game Pokemon Go. Tapi Niantic
adalah sebuah perusahaan dimana mereka bekerja juga untuk menghasilkan
pendapatan. Makanya Niantic memiliki kebijakan bukan lain dan tidak bukan mereka
akan Banned akun – akun yang pernah memakai bot, GPS palsu, ataupun pergerakan
tidak wajar cara bermain Pokemon Go di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Ketika sedang login ke dalam game, maka ketika loading
biasanya tidak akan bisa masuk dan ada pesan “Failed to get game data from the
server”. Niantic kemudian biasanya mengirimkan email yang menyatakan account
telah di ban karena menggunakan software atau aplikasi pihak ke-3 termasuk
penggunaan script, GPS palsu, emulator, memodifikasi dan memasuki Pokemon Go
client atau backend dengan kata lain telah melakukan cheat. Seperti gambar
dibawah ini contohnya
Niantic tentu ingin semua trainers memainkan Game Pokemon Go
dengan cara yang baik dan benar, sehingga tujuan Niantic akan dibuatnya game
ini bisa tercapai. Selain itu pasti trainer juga sangat kesal terhadap gym yang
isinya adalah pokemon – pokemon dengan CP tinggi dengan level trainers yang
bila di logika tidaklah wajar. Belum lagi serangan dari negara – negara lain
yang juga menggunakan cara curang untuk memainkan Game Pokemon Go, dan
menduduki banyak Gym di Indonesia terutama di daerah terpencil, sehingga para
trainers lokal merasa kesulitan untuk merebut Gym karena dikuasai oleh akun
milik trainer luar negeri dengan level tinggi belum lagi pokemonnya dragonite
dengan CP diatas 3000. Maka dari itu, niantic mulai melakukan banned kepada
semua trainers didunia yang terbukti atau memiliki gerak – gerik menggunakan
cara curang ketika bermain Game Pokemon Go.
Dan walau bisa dibilang Niantic melakukan Banned secara
masal, bisa lebih dari 50.000 akun per harinya. Iya memang untuk mem ban akun –
akun diseluruh dunia ini mereka juga menggunakan bantuan program bot dengan
algoritma buatan Niantic sendiri sehingga bisa membanned akun yang memiliki
gerak – gerik mencurigakan. Dan karena proses banned nya menggunakan bot, maka
trainers yang tidak terima bisa mengajukan keberatan kepada pihak Niantic. Caranya,
ketika ternyata trainer tidak bisa masuk ke dalam game, segera buka email,
pasti trainer akan mendapatkan email dari Niantic seperti gambar diatas tadi.
Lalu di isi email itu ada sebuah link untuk mengajukan
keberatan, klik saja link itu maka trainer akan langsung masuk ke dalam formulir
pengajuan keberatan. Disitu isi semua field dengan data asli seperti email, nickname,
dan alasan mengapa kamu keberatan bahwa akun kamu di banned oleh niantic. Disarankan
menggunakan bahasa inggris, bila tidak bisa merangkai kata bahasa inggris
setidaknya bisa memakai google translate.
Setelah submit keberatan tadi, kamu akan mendapatkan email
balasan secara otomatis. Nah, tunggu kelanjutan proses dan keputusan dari
Niantic, apakah akun trainer bisa di unban atau tidak bisa alias banned
permanen.
Nah, begitulah trainers. Makanya bermain Game Pokemon Go ini
dengan cara yang fair saja, dengan cara yang baik dan benar jangan menggunakan
cara aneh – aneh seperti memakai cheat, bot, atau bahkan hacking. Karena sejatinya
game kalau sudah ada cheatnya itu jadi tidak seru lagi. Dan semua itu berawal
dari diri kita masing – masing, mulai sekarang coba jangan selalu ingin “Jalan
Pintas” ketika memainkan game, terutama Game Pokemon Go.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Niantic Mulai Banned Trainers Di Seluruh Dunia Yang Bermain Pokemon Go Dengan Curang di blog Omah Pokemon Go jika Trainer ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web broswer Trainer, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard Trainer.